Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja berdiskusi tentang pengembangan potensi pertanian dan UMKM yang dapat dijadikan primadona di setiap wilayah kabupaten.
Diskusi hangat penuh kekeluargaan itu berlangsung di ruang kerja Pimpinan Bank BI, Kupang, Kamis sore, 2 Juni 2022.
Dalam diskusi itu, Bupati Simon memberikan gambaran secara detail potensi-potensi yang akan dikembangkan termasuk salah satunya padi dan kacang hijau yang akan menjadi brand Kabupaten Malaka.
Selain potensi pertanian yang terangkum dalam program kerja Swasembada Pangan, Bupati Malaka juga mendeskripsikan bagaimana dirinya terus berjuang bersama rakyat untuk mewujudkan program SAKTI yang diusung bersama Wakil Bupati Malaka Louise Lucky Taolin, S.Sos.
“Mimpi besar kami adalah membawa masyarakat Malaka menuju ke arah yang lebih baik, sesuai program kerja dan visi misi. Kami akan selalu bersama masyarakat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.
Bupati yang juga akademisi ini menambahkan, hanya dengan memanfaatkan potensi yang unggul dan bernilai, masyarakat akan semakin bergerak maju, menatap kehidupan yang jauh lebih baik, termasuk di dalamnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja menjelaskan program yang dapat dijadikan bahan kerja sama dengan daerah yang dapat dikembangkan. Bank Indonesia, katanya, berfungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara sustainable dengan cara memberikan advis kepada pemerintah daerah dengan fokus pada pengembangan ekonomi dan bagaimana mengembangkan UMKM.
“Bank Indonesia punya 2 program kegiatan untuk berkolaborasi dengan kabupaten kota. Program itu yakni Komoditi Produk Jenis Usaha dan UMKM melalui tenun ikat. Program ini sudah berjalan dan terus dikembangkan ke seluruh daerah,” katanya.
Masih menurut Ariawan Atmaja, KPJU Bank Indonesia lebih kepada jenis usaha di bidang pertanian seperti padi, jagung, kacang hijau, kacang tanah dan tomat.
“Tujuan KPJU sendiri yakni mengenal dan memahami profil daerah, profil UMKM, kebijakan pemerintah dan peran perbankan dalam mengembangkan UMKM. Selain itu memberikan informasi KPJU unggulan prioritas dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah,” tandasnya.
Bagi Pimpinan Bank Indonesia Provinsi NTT, dengan melihat potensi daerah Kabupaten Malaka khususnya komoditi unggulan seperti padi, jagung, kacang hijau, kacang tanah dan tomat seperti yang digambarkan Bupati Malaka, pihaknya yakin kerja sama untuk pengembangan usaha itu terbuka lebar dan sangat potensial untuk segera dijajaki.
Menyinggung soal potensi, dirinya menyebutkan bahwa potensi di NTT hampir 29-30 persen porsinya di bidang pertanian.
“Sehingga yang harus dilakukan adalah sekali lagi mendorong sektor pertanian semakin lebih bagus dengan akses ke pembiayaan karena tidak semua sektor dibiayai dari APBD. Di samping itu kegiatan pelatihan tekhnis soal kapabilitas dengan mendorong kelembagaan atau kelompok menjadi hal urgent, dan tentunya pihak Bank Indonesia akan membantu pemerintah dalam hal marketing dengan chanel-chanel yang dimiliki,” imbuhnya.
Hadir bersama Bupati Malaka, Yoseph Parera (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat) dan Carloz Monis (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Malaka).
Post Views: 29,076