Bupati Malaka Sebut Penanganan Pandemi Covid 19 Itu Persoalan Kemanusiaan – Di Bidang Pendidikan Harus Diurus Secara Baik Karena Menyangkut Masa Depan Anak- Anak
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran yang juga Ketua Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid 19 Kabupaten Malaka meminta semua pihak untuk memberikan perhatian untuk penangaannya agar tidak menular kepada rakyat.
Khususnya dibidang Pendidikan, Bupati Malaka meminta supaya tim pemantau yang sudah dibentuk melalui hasil rapat evaluasi beberapa waktu lalu dalam rangka persiapan sekolah tatap muka di era covid-19 kabupaten Malaka supaya bekerja secara cermat dan teliti melakukan pemantauan di lapangan sehingga hasil pemantauan bisa dijadikan pertimbangan keputusan pemerintah kedepan.
[read more=”Continue Reading” less=”Hide Passage”]
Bupati Malaka berharap semua pihak harus serius mempersiapkan segala sesuatunya karena menyangkut masa depan anak-anak sebagai generasi penerus Malaka , menyangkut kehidupan dan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran kepada wartawan, Selasa (11/8-2020).
Dikatakannya, berbagai upaya yang dilakukan selama ini terutama dalam pemberlakuan tatanan kehidupan baru dibidang pendidikan merupakan upaya untuk melindungi anak-anak pewaris,Kabupaten Malaka , Pewaris NTT dan Pewaris Indonesia untuk keselamatan mereka dan keselamatan kita semua akibat Pandemi Covid 19 yang saat ini terjadi di dunia.
” Berbicara tentang pandemi merupakan satu kesatuan umat manusia yang terjadi di bumi ini. Apa yang kita kerjakan di Malaka saat ini berefek kepada masyarakat lain di belahan lain , tidak hanya untuk Malaka tetapi juga bagi masyarakat lain diluar Malaka.
Oleh karena itu semua kegiatan kita yang berhubungan dengan kegiatan Pandemi merupakan kegiatan kemanusiaan”.
“Bila ada orang, pejabat dan tokoh yang mengabaikan dan tidak memberikan perhatian yang berkaitan dengan urusan pandemi maka mengabaikan urusan kemanusiaan”.
“Pandemi itu level paling tinggi dari penyakit menular. Penyakit menular yang paling kecil yakni berkaitan dengan penyakit individu. Misalnya orang mengidap penyakit Malaria”.
“Bagi seorang dokter ahli mereka melihatnya sebagai seorang yang sedang sakit sehingga tugasnya harus menyembuhkan penyakit itu”
“Bagi seorang yang bergerak di Public Health/ahli kesehatan masyarakat melihatnya sebagai seseorang mengancam keselamatan orang lain karena dari dia akan menyebarkan penyakit kepada orang lain”.
‘Sebagai pejabat yang diberikan kewenangan untuk urus rakyat maka tugasnya ada dua yakni bagaiman caranya supaya orang itu disembuhkan penyakitnya dan orang yang sakit itu tidak menularkan penyakit atau menjadi ancaman kepada orang lain. Itu definisi penyakit menular”
“Kemudian berkembang menjadi kejadian luar biasa. Disebut KLB karena bila pengidap penyakit itu sudah sakit dan orang-orang disekitarnya sakit karena tertular padahal sebelumnya tidak ada orang sakit maka itu dikategorikan sebagai KLB karena kondisi sebelumnya tidak ada kasus penyakit menular maka disebut KLB.
” Kalau Endemi itu berjangkitnya penyakit menular pada daerah tertentu secara signifikan, bisa kontinental, provinsi dan kabupaten. Tetapi bila sudah menyebar meluasnya sebuah penyakit secara cepat dimuka bumi seperti Covid 19 disebut Pandemi”.
” Jadi kalau kita mau mencegah yang namanya Pandemi itu kita
omong tentang kemanusiaan dan kehidupan”
” Bila kita omong tentang kesehatan hanya dua yakni omong tentang orang yang sehat dan orang yang sakit”
” Orang yang sehat harus tetap dijaga untuk tetap sehat dan orang sakit bagaimana supaya bisa sembuh dan tidak boleh menjadi sumber penularan bagi orang lain”
” Kita paling gampang urus orang sakit karena jumlah mereka sedikit, penurut dan suka untuk cepat sembuh”
” Orang sehat sulit diatur karena jumlahnya banyak dan cenderung suka melawan dan kepala batu”
” Apa yang kita lakukan dibidang pendidikan ini untuk urus orang yang sehat supaya tetap sehat dan tidak jatuh sakit”
” Kita gunakan masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan tidak berkerumum supaya kita tidak tularkan penyakit kepada orang lain”.
“Dari seluruh kelompok masyarakat yang perlu ditangani yakni sekolah. WHO sendiri sudah mewanti-wanti agar sekolah harus dijaga agar tidak menjadi Cluster penularan Covid 19″
” Untuk itu sebagai Kepala Daerah saya minta kepada semua pihak untuk mengurus sekolah dengan baik, tertib dan disiplin . Kalau kita salah buat keputusan maka akibatnya bisa fatal untuk generasi penerus kita” (boni)
[/read]